Dihalaman media cetak nasional hari ini ada judul yang mengusik, “Guru Sukarelawan Rela Di bayar Rp100.000 Per bulan. What??? Zaman sekarang, 100rb saudara-saudara. Apa yang bisa kita dapatkan?
Bahkan bagi beberapa orang, uang 100rb bisa jadi hanyalah untuk satu kali makan, bahkan bisa jadi lebih dari itu hanya dengan duduk minum kopi mentraktir 2 orang teman lainnya…
Jangankan itu.. terlalu berlebihan. Mari kita tengok berapa alokasi dana pulsa yang kita anggarkan perbulan? 100rb untuk 2 jenis handphone yang kita punyai? Rasanya akan amat jarang terjadi.. betul??
Yuph, inilah kenyataan hari ini.. ditengah hingar bingar perdagangan bebas dan kaum hura-hura. Memang masih ada orang-orang yang bagi orang lainnya dikatakan sebagai kaum idealis.
Yach, jika melihat lagi kedalam hati.. apa ya yang kaum ‘idealis’ ini pikirkan. Kalau kita hanya menggunakan logika… maka dijamin tak ditemukan jawabannya.. sekali lagi untuk orang-orang yang menggunakan sekadar logika jelas tidak akan ditemukan jawabannya.
Karena apa? Bagi orang-orang yang sering kali di cap idealis, yang bermain adalah NURANI.. Nurani yang berbicara bahwa kalau bukan saya yang peduli, lalu siapa yang akan peduli?
Mereka adalah pelaku sejarah yang tak terdokumentasikan..
Ya.. seandainya para koruptor itu mempunyai nurani.. Nurani bahwa mereka akan merampas hak-hak orang lain.. tentunya ia tidak akan lakukan ‘kejahatan’ itu.. Andai ada koruptor yang bertobat dan menemukan nuraninya yang hilang.. maka mereka akan mengembalikan uang-uang yang telah mereka ‘rampas’ itu..
Komen Terakhir