Maaf Saudaraku..
Aku harus mengeja lagi satu kata
satu kata yang sangat spesial bagiku, ukhuwah
U-K-H-U-W-A-H
Tak sulit tenyata diucapkan di bibir ini
Hanya terdiri dari 7 huruf,
7 huruf yang tak bisa sekadar dituliskan saja
tapi terasa,
terasa disini,dihati
Teringat pembina pertama menjelaskan mengenai makna dari 7 huruf ini..
entah, mengapa, diri ini menjadi lebih tenang setelahnya
Ada kesadaran bahwa aku memang tidak sedang sendiri menjalani kehidupan ini
Tenang…
lalu kini, aku juga sampaikan pada adik-adikku
betapa
ikatan ukhuwah Islamiyah kita ini
bukan lah ikatan karena kesamaan daerah, bukan pula karena kesamaan bahasa, dan bukan pulan karena kesamaan negara
Ikatan ini adalah ikatan karena Aqidah..
Sekali lagi Karena aqidah..Itulah alasan mengapa bisa mencapai taraf abadi..
Muncul lagi di benak mengenai tingkatan ukhuwah yang berpuncak kepada ‘itsar
Ukhuwah merupakan poin penting untuk bisa menambah keberkahan kita dan semoga bisa mempercepat datangnya kemenangan itu
Rindu diri ini akan kemenangan,
Namun,, apakah iya kita sudah cukup pantas mendapatkan kemenangan itu?
Satu hal saudaraku, iya, kita bisa..
Yakinlah selama kita melakukan apa yang Allah kehendaki dan dengan cara yang Allah Ridhai, kita bisa..
Dan, ukhuwah adalah salah satu syarat mutlak yang harus terpenuhi untuk bisa mendukung kemenangan itu..
Dikutip dari buku taujihat. Gambaran mengenai persaudaraan yang luar biasa..
Saudaraku, kekuatan ukhuwah memang hanya dapat dibangkitkan dengan kemuliaan akhlak. Oleh karena itu, tampaknya kita amat merindukan pribadi-pribadi yang menorehkan keluhuran akhlak. Pribadi-pribadi yang aneka macam buah pikirannya yang sekuat-kuatnya dicurahkan untuk meringankan atau memecahkan masalah-masalah yang menggelayut pada dirinya sendiri maupun orang-orang disekelilingnya sehingga berdialog dengannya selalu membuahkan kelapangan.
Tatapan matanya adalah tatapan bijak bestari sehingga siapapun niscaya akan merasakan kesejukan dan ketentraman. Wajahnya adalah cahaya cemerlang yang sedap dipandang lagi mengesankan karena menyemburatkan kejujuran itikad. Sementara itu, senyum yang tak pernah lekang menghias bibirnya adalah sedekah yang jauh lebih mahal nilainya daripada intan mutiara. Tak akan pernah terucap dari lisannya, kecuali untaian kata-kata yang penuh hikmah,menyejukkan, membangkitkan keinsyafan, dan meringankan beban siapapun yang mendengarnya.
Jabat tangannya yang hangat adalah jabat tangan yang mempertautkan seerat-eratnya dua hati dan dua jiwa yang tiada terlepas, kecuali diawal dan diakhiri dengan ucapan salam. Kedua tangannya teramat mudah terulur bagi siapapun yang membutuhkannya. Sementara itu, bimbingan kedua tangannya, tidak bisa tidak, selalu bermuara di majels-majelis yang diberkahi Allah Azza Wa Jalla
Rabb.. izinkan kami agar bisa menjadi seperti itu…
NB: Syukran pisan atas kunjungan 2 bidadari tadi siang..
Bertemu dengan saudara memang mujarab untuk mengobati sakit. Uhibukifillah..
Dec 28, 2008 @ 07:45:14
artikel2 teteh juga mujarab tuk ngobatin penyakit hati.. 🙂
maap teh saya komen terus, coz emang bagus bener..berguna.
smngtt terus tuk menganalisis kondisi2 disekitar ya teh…
caiyo…!
Dec 28, 2008 @ 16:30:47
@wied
iya de’, teteh menulis untuk berbagi sekaligus menjadi cambuk untuk senantiasa memperbaiki diri
‘afwan jika ada yang masih belum baik..
Semoga kita bisa istiqomah..
Amin..
Dec 28, 2008 @ 22:24:11
assalamualaikum ag3…
hoho, memang ag3 akhwat yang baik, tulisannya juga baik, menggugah…
smangat menginspirasi!
Jan 02, 2009 @ 11:16:16
oiy,teh,,lupa bilang…
blog nya ok pny..=D