Dik,
mereka memang tak akan mengerti..
Usap saja tangismu itu!
toh belum saatnya mereka untuk sadari
walaupun kau sudah jelas-jelas berkata,
“kalian mah enak, masih punya emak”
Mereka, teman-teman kecilmu
dan juga dirimu
bisa jadi masih terlalu dini
untuk bisa mengerti
betapa berharganya bisa dipahami
sekali lagi
teman-teman kecilmu barangkali belum tiba waktunya untuk menyadari
bahkan untuk aku di usia segini..
bahwa,
betapa berharganya semua yang kita miliki kini
dan kita memang baru menyadari
ketika semua itu pergi..
Tapi kadang,
biar saja air itu mengalir dari kelenjar matamu
karena tangis,
memang tak selalu berarti ungkapan kesedihan
betapa banyak kebahagiaan yang terucapkan melaluinya
seperti juga tangis dari langit
yang justru menumbuhkan yang hampir mati
memberikan rizki bagi yang tak berpunya
melegakan sejenak dahaga bagi yang papa
kamuflase bagi yang sedang merintih berurai air mata
dan lebih dari itu
tangis dari langit
adalah keberkahan dan bentuk cinta dari-Nya
Betapa waktu yang terijabahnya do’a
adalah kala tangis dari langit sedang deras-derasnya
maka ucapkan tahmid dan takbir akan keagungan-Nya
bukan rutukan karena tubuh menjadi basah
pakaian kotor harus dicuci segera
atau karena rumah menjadi becek tak indah
karena sungguh
hujan adalah anugerah
dengan penutup keindahan pelangi diakhirnya
(itulah mengapa aku senang belajar dari kanak-kanak,
tanpa keraguan mereka bisa ungkapkan keyakinan,
bahkan ketika hanya bahasa air mata yang mampu menjelaskan
lagi-lagi berteriak kepada diri dalam sunyi. Dasar melankolis!! 🙂 )
Jan 11, 2010 @ 12:28:31
tangis pnysln dan taubat menjadi saksi kita juga kelak di sana