Aku terus berjumpa dengannya
melihat jelas bukan hanya kelebat lintasannya
tapi berbeda, dia sudah tidak lagi ceria
tak semerona ketika dulu kami sering bersua
dulu,
aku menemuinya dalam banyak kisah bahagia
pada kasih ibu kepada anaknya,
anak pada orangtuanya,
makhluk pada sekitarnya,
yang kaya pada yang papa,
pimpinan pada bawahannya,
dan yang paling utama
pada Tuhan serta Rasul utusan-Nya
Luar biasa..
Istimewa..
Tapi kini kenapa kini ia seolah dipersempit
terkukung nafsu yang terus mengigit
ditambah akal serta tindakan dengan pertimbangan seuprit
Kini,
Ia dengan amat mudah bisa ditemukan
seolah memang komoditas yang terus dijajakan
diumbar disana sini dengan obral besar-besaran
dipajang dengan hebohnya papan pengumuman
Ia menjadi teronggok dimana-mana seolah tak berharga
tak lagi ditempatkan (seharusnya) ber(-)ada
Ia kini bisa dijumpai dengan begitu mudah
di layar kaca
sinema-sinema
tabloid remaja hingga yang tua
hingga aplikasi-aplikasi di dunia maya
semua terukir dalam bingkai sempit yang tak bersahaja
hanya diaktualisasikan
“dalam hubungan adam-hawa”
(parahnya) terobral juga dalam hubungan manusia
yang menyebut dirinya aktivis da’wah
Iapun kini seolah jadi primadona
dan selalu tampil sebagai topik utama
hampir-hampir dalam setiap kejadian peristiwa
diskusi formil kesini kesana
eh, ujung-ujungnya
mengarah ke dia-dia juga
Ah,
kasian ia
tampak pucat semakin tersiksa
tak maulah ia dijadikan tersangka nantinya
apalagi kambing hitam atas kelalaian manusia
ketika terjadi kemandulan akan karya
ketika amal kebaikan menjadi terbang begitu saja tanpa dicatat sebagai pahala
dan ia pun akan semakin merana
Aku kenalkan lagi dirimu pada ia,
Seuntai kata berharga yang kehilangan pesona
kita kenal ia sebagai
CINTA
Jan 20, 2010 @ 23:49:55
LIKE!
Jan 21, 2010 @ 07:44:03
mantaph,nih!
Feb 09, 2010 @ 15:11:13
kasihan CINTA…
padahal…ada begitu banyak kisah yang tak lepas dari cinta…
-huhu, sedang kangen sama mama-