Layar mulai dibuka
Penonton berharap ada lakon baru negeri merah jambu
Semoga bisa mengundang tawa bahagia
bukan kisah lara saja seperti sebelumnya..
Seperti cukup sudah lakon kesedihan yang dibawakan ‘sangat apik’ oleh para penyelenggara
Mulai dari lakon gelombang air pasang yang amat tinggi di dunia yang ditutup petasan besar di ibukota
Para penonton berharap ada hal manis..
Tentu saja dengan adegan dan dialog teranyar
Tak apalah juga walau harus dengan pemain sama
Beri saja make-up tebal seperti biasanya agar tampak berbeda
Semoga dana masih ada
untuk bisa membelikan kostum dan pilihkan aksara
Stt..
Sudah mulai, ada apa saja?
Ada kisah dibalik layar
tentang sang kepala yang dalam diam membagi bagi-bagi kue bagi para penyelenggara
Eh, ngapain ribut-ribut dibahas?
Apa peduli kami?
Emang kami dibagi?
Lupakan!
Ada kisah lain
tentang tetangga yang malah naksir Ibu Pertiwi
Dulu diam-diam ambil anaknya, si Bumi
Sekarang ikut-ikutan dalam irama dan gerak tari
Eh, si pembunuh bule malah diekspor kemari
Lalu? apa yang tersisa untuk kami?
Ada lagi, ada lagi
Penyelenggara bikin saweran
Mengeluarkan uang baru bergambar pejuang
Bernama sama lo dengan raja penangkap tikus yang tersandung kemarin dulu
Hmm.. Akankah koin dan nominal lainnya jadi semakin tak berharga?
Ada kisah tentang
raja-raja penangkap para tikus yang malah ditikam tim Fullfill
Polisi dunia dikabarkan malah akan ikut tampil ngelakoni
Alih-alih, Tim Fullfill seolah cari muka dengan jumawa mengadakan konferensi
Karena berhasil (lagi-lagi) menghilangkan nyawa para pembunuh bule punya tetangga
Ada juga kisah tentang perkumpulan beringin lama
Perkumpulan yang dahulu selalu berjaya di pertempuran bertiga
Lagi pada sibuk cari ketua katanya
Anak mantan penguasa serasa perkumpulan lama cuma milik keluarga mereka
Lah, memangnya ini kepemilikan turunan ya?
Eh yang aneh malah para penonton yang berusia muda
Alih-alih menonton pagelaran bersama
Malah sibuk dengan barang barunya..
Itu tu.. temennya blueberry dan strawberry seharga tujuh angka
Pas diliat malah asyik mainin album muka
Menghabiskan berjam-jam untuk saling balas kotak bicara
Tunggu
bumi yang tiba-tiba bergoncang
ribuan penonton menjadi linglung
Tontonan sandiwara memang tak pernah asik bagi mereka
Kalaupun ada kisah pagelaran yang bahagia,
Tampaknya hanya elit bisa merasakan bukan untuk alit..
Penonton mual dikelabui
Awas saja jika seperti yang lalu-lalu..
Terlalu banyak tema!!
Terlalu banyak tema tanpa kisah bahagia nyata
Jika semu saja, tersenyum sedikit lalu menangis lara
Penyelenggara seolah tak tahu dan tak bisa berbuat apa-apa
Sang “Dalang” yang memainkan cerita sedang tertawa terbahak-bahak sampai tak bisa menutup mulutnya
Tapi ada satu yang membuat aku tak kecewa dan bisa melewati tontonan ini seperti biasa
Karena aku tahu Pemilik negeri merah jambu ini tak akan pernah tidur ataupun beristirahat..
Kuingatkan wahai penyelenggara pentas, bahwa kepemimpinan akan diminta pertanggung jawaban
Dan untukmu wahai dalang
Yang memainkan lakon penguras air mata dan penambah duka, bahwa setiap nyawa pasti akan kembali pada-Nya
=============================================================================
Takkala tak ada lagi kesempurnaan
dimana Merah-nya tak lagi menyala
dan Putih-nya yang tak lagi bersuci
Paling tidak perpaduan keduanya
kuharapkan bisa menghadirkan warna cinta, Merah Jambu
dihati rakyat dan pemudanya
Untuk buat Indonesia tertawa bahagia, jangan lagi menangis lara
Untuk buat Indonesia tersenyum manis, jangan lagi tersenyum miris
*Jelang 1 Syawal 1430H, 20092009 , @tanah kelahiran Ibunda
Komen Terakhir